Tugas PLH
Mengenai
Ibu Ida Rosyidah S,Pd.
Disusun oleh:
Nama :
Zaynullah Muhammad Aydi
Kelas :
X-2
SMA PGII 1 Bandung
2013
Kata
Pengantar
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Illahi rabbi karena
berkat rahmatnya, saya diberi kesehatan, kemampuan dan waktu luang untuk
menyelesaikan karya tulis ini yang juga merupakan tugas PLH dari guru saya, Ibu
Ida Rosyidah S,Pd. yaitu tugas megobservasi lingkungan sekitar mengenai
pengelolaan limbah yang dihasilkan dari limbah masyarakat, limbah pasar, limbah
dagang, dan sebagainya.
Dalam
tugas ini, saya mengobservasi warung ayah saya yang kebetulan berdagang di
sebelah gerbang masuk kost-kostan rumah saya. Saya mewawancarai ayah saya
tentang cara ayah saya mengelola limbah dagang seperti kardus mie, kardus gelas
air mineral, botol air mineral, dan lain-lain; menjaga warung agar tetap
bersih, rapih dan tidak mencemari lingkungan. Termasuk lingkungan sekitar
warung, halaman depan, dalam warung, dan tempat lainnya; bagaimana proses
pembuangan sampah mulai dari tong sampah rumah, sampai ke tempat pembuangan
akhir (TPA); juga tidak ketinggalan bagaimana ayah saya menggunakan listrik
sebaik mungkin agar tidak boros listrik dan menyebabkan beberapa hal buruk seperti
pemanasan global.
Saya
ucapakan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung saya dalam
pengerjaan karya tulis ini baik secara langsung maupun tidak. Terima kasih
kepada Ibu Ida Rosyidah S,Pd. atas pengarahannya sehingga saya bisa mengerjakan
karya tulis ini sebagaimana prosedur yang dianjurkan. Terima kasih kepada ayah
saya yang telah meluangkan waktunya untuk saya wawancara dan bersedia warungnya
saya observasi. Terima kasih kepada kakak saya yang telah meminjamkan laptopnya
untuk saya gunakan untuk mengerjakan karya tulis ini. Kepada teman-teman kelas
X-2 yang selalu mengingatkan saya dan member dukungan untuk mengerjakan karya
tulis ini. Dan terakhir Saya juga berterimakasih kepada pihak lain yang saya
tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang juga turut ambil bagian dalam
membantu saya.
Mohon
maaf apabila ada kesalahan dalam pengerjaan karya tulis ini, namun saya
berusaha memberikan yang terbaik. Semoga ini dapat berguna bagi para pembaca
khususnya para pengamat lingkungan dan bisa menjadi referensi yang absah. Dan
semoga masyarakat bisa lebih peduli akan lingkungan sekitar mereka dengan mampu
mengelola limbah dan sampah dengan sebaik mungkin.
Wassalamu’alaikum.
SALAM SUPER!!
J
Saya sedang mewawancarai ayah saya mengenai
pengelolaan limbah dari warung ayah saya. Saya mewawancarai banyak hal tentang
bagaimana ayah saya mengelola limbah sampahnya; bagaimana ayah saya menjaga
lingkungan sekitar warungnya agar tidak tercemar; dan sebagainya.
Sedikit sharing/cerita, Tadi ketika
saya hendak mewawancarai ayah saya, saya sempat sedikit berantem dengan ayah
saya karena hal sepele. Saya awalnya tidak ingin mewawancarai ayah saya, bahkan
enggan untuk mengerjakan tugas ini dikarenakan ‘bad mood’. Tetapi dengan
keinginan kuat saya untuk mengerjakan tugas, saya memberanikan diri untuk
mewawancarainya. Ayah saya sedang mengaji ketika saya hendak mewawancarainya.
Saya sedikit ragu untuk memanggilnya, bahkan untuk mendekatinya. Saya takut ia
masih marah kepada saya. “Abi.. abi..” Saya memanggilnya dari jarak 3 langkah
dari tempat ia duduk dan mengaji. “Ada apa, ji?” Hal yang sangat tidak terduga
pun terjadi ketika ia menghentikan ngajinya, menoleh ke arah saya, lalu
menjawab panggilan saya dengan senyuman penuh kasih sayang. Suasana hati saya
seketika berubah dari penuh kekhawatiran menjadi perasaan yang teramat lega… Dan akhirnya,, wawancara pun berjalan lancer,
adem ayem… J
Ayah saya menjual kembali kardus-kardus bekas yang sebelumnya dipakai
untuk menaruh barang dagangan seperti mie instan, botol air mineral, kopi, obat
masuk angin, dan lain-lain. Tak jarang juga kardus – kardus ini dibuat menjadi
kerajinan tangan seperti vas, taplak, dsb. Kardus – kardus ini juga biasa saya
gunakan sebagai tempat dari kucing-kucing saya jika sedang hamil tua dan
melahirkan.
Ayah saya memasang TV Satelit. Dan dia berkata bahwa itu tidak memberi
dampak buruk bagi lingkungan sekitarnya. Ayah saya juga tidak terlalu sering
menonton TV sehingga tidak boros listrik dan tidak boros energy.
Ayah saya
juga menyediakan sapu dan tempat sampah di warungnya agar warung senantiasa
bersih. Sampah dibuang ke tempat sampah di warung, kemudian jika sudah penuh
dibuang ke tong sampah rumah, kemudian diangkut oleh petugas sampah komplek,
kemudian sampah dibuang ke TPA Cipatat, kemudian ke tempat pembuangan akhir
kota Bandung
.
Inilah warung saya bila dilihat dari depan.
Yah.. tidak terlalu besar, sederhana, namun Alhamdulillah cukup
untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saya dan keluarga. Warung yang bersih,
berhias lafadz Allah, kaligrafi dan do’a – do’a di dindingnya, cukup membuat
para pembeli merasa nyaman. Apalagi ditambah sifat ramah tamah dari ayah saya.
Sekian dari saya, terima kasih J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar